PRAMUKANEWS — Sebanyak 100 Pramuka, terdiri dari golongan penggalang dan penegak dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Aceh Tamiang diperkenalkan tentang pelestarian hewan tuntong laut (Batagur Borneoensis) yang merupakan salah satu spesies langka dan nyaris punah habitatnya, Sabtu, 23 November 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di gedung SKB Karang Baru tersebut merupakan sinergi antara Kwarcab dengan Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) yang saat ini fokus pada pelestarian tuntong laut di kawasan pesisir Pantai Pusung Putus, Pantai Pusung Cium, dan Pantai Pusung Ujung Tamiang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang.
Ketua Kwarcab Aceh Tamiang Aceh Tamiang Kak Agus Salim diwakili Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Cabang (Kapusdiklatcab) Kak Ibrahim IS, S.Pd mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan edukasi tentang hewan tuntong laut yang berada di kawasan pesisir pantai di Ujung Tamiang, Pusong Kapal Kecamatan Seruway.
“Tujuannya adalah agar para Pramuka Gen Z Aceh Tamiang dapat mengetahui dan mempelanjari tentang hewan tuntong laut yang saat ini ada di Aceh Tamiang,” ujarnya.
Menurutnya, hewan tuntong laut menjadi satu dari 327 spesies terlangka di dunia versi International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Kementerian Kehutanan RI memasukan tuntong laut sebagai spesies yang harus dilindungi.
Maka dengan itu Kwarcab Aceh Tamiang penting memberikan edukasi hal tersebut agar para generasi muda khususnya Pramuka Gen Z tingkat Penggalang dan Penegak dapat mengetahui dan melestarikan hewan yang dilindungi ini.
Selain itu, hewan tuntong laut ( Batagur Borneoensis ) telah dipilih oleh Kwarcab Aceh Tamiang menjadi Maskot yang diberi nama Si Tama.
“Kita harapkan materi – materi yang diberikan melalui edukasi ini bisa membuka wawasan bagi adik – adik Pramuka sehingga mengerti pentingnya melestarikan lingkungan, baik itu menyangkut satwa maupun pelestarian alam,” demikian harapnya.
Kak Yusriono selaku narasumber dari YSLI mengutarakan, bahwa kegiatan ini harus di apresiasi dan diharapkan dapat berkelanjutan setiap tahunnya.
Ia menggambarkan, kegiatan pelestarian atau konservasi tuntong laut ini sudah digalakkan pihaknya sejak tahun 2013 sampai sekarang, bahkan telah melepaskan liarkan ribuan tukik tuntong ke alamnya.
Menurutnya, generasi muda harus mengetahui dan bisa menjaga kelestarian hewan tuntong laut yang merupakan salah hewan langka dan dilindungi.
“Adik – adik Pramuka diharapkan bisa menyampaikan informasi yang diperoleh dari edukasi ini di lingkungan masyarakat, terutama wilayah pesisir Aceh Tamiang,” pungkasnya.