PRAMUKANEWS — Pramuka Bestari muncul dengan sebuah agenda Webinar dalam rangka 166 Tahun Baden Powell mengusung topik : Benarkan Potret Kepemimpinan Gerakan Pramuka Temaram? pada 26 Februari 2023 silam.
Satu pimpinan Kwartir Nasional turut menjadi narasumber dalam webinar kali ini, yaitu Kak Sigit Muryono, Wakil Ketua Kwarnas/Ketua Komisi Organisasi dan Hukum (Pergantian Antar Waktu) 2018-2023.
Webinar itu nampak sangat seru karena diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia dengan dua narasumber lainnya adalah Kak Evila Sari – PADK Sumatera Utara dan Kak Rizal Malik – Purna Dewan Racana Unpad.
Dalam webinar tersebut Kak I Gusti Ayu Diah Yuniti Ketua Pramuka Bestari berharap kegiatan itu bukan hanya yang pertama, akan ada banyak agenda-agenda webinar lainnya mengupas tentang Gerakan Pramuka. Namun sayang, sudah berselang 4 bulan, sepertinya tidak ada tanda-tanda pergerakan.
Beberapa hari ini muncul sebuah gerakan baru yang menamakan dirinya Gemma Pramuka. Keluar dengan sebuah rilis dan tersebar ke berbagai media online bahkan media cetak di Indonesia, mengkritisi kepengurusan Kwarnas saat ini.
Gemma Pramuka (Gerakan Menegakkan Satya dan Darma Pramuka) yang dikoordinatori oleh Kak Djatmiko Rasmin dalam siaran persnya pada 21 Juni 2023 menyayangkan sikap Kwarnas atas absennya pramuka dari Kwartir Daerah Jawa Timur pada Lomba Tingkat Regu Penggalang Lima (LT-V).
Menurut Kak Djatmiko, Kwarda Jawa Timur mengambil sikap tersebut sebagai protes dari kebijakan pimpinan Kwarnas yang tiga tahun ini memusuhi mereka.
“Sikap Kwarnas ini sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Satya dan Darma Pramuka,” ujar Kak Djatmiko menegaskan.
Gemma Pramuka menurut Kak Djatmiko juga mendapat informasi dari pimpinan Kwarda Jawa Timur bahwa berdasarkan keputusan Rapat Kerja Daerah Pramuka (Rakerda) Jawa Timur di Surabaya pada 8 Maret 2023 menyatakan untuk sementara tidak berpartisipasi pada kegiatan tingkat nasional.
“Sampai dengan terbitnya surat keputusan Kwarnas tentang pengurus Kwarda Jatim masa bakti 2020-2025,” kutipan hasil Rakerda Pramuka Jatim.
Kak Djatmiko menjelaskan bahwa ada pelanggaran AD/ART yang dilakukan oleh Ketua Kwarnas, Kak Budi Waseso pada sejumlah kebijakan yang diambil.
Sejak dilantik Presiden Joko Widodo sebagai ketua Kwarnas pada 27 Desember 2018, Kak Budi Waseso sebagaimana pengamatan Gemma Pramuka telah memberhentikan dengan semena-mena 9 pengurus (2 wakil ketua dan 7 andalan nasional) tanpa ada kesalahan yang dilakukan para pengurus.
Lalu, Siapakah Pramuka Bestari dan Gemma Pramuka?
Ketua Pramuka Bestari adalah Kak I Gusti Ayu Diah Yuniti, ia adalah sosok aktivis pramuka (PADK), akademisi, yang juga Ketua Tim Seleksi Calon Anggota Badan Pengawas Pemilu (Timsel Bawaslu) Provinsi Bali.
Sementara itu Kak Djatmiko Rasmin, dikenal sebagai sosok Purna dan Aktivitas Dewan Kerja (PADK), saat ini aktif pula sebagai pengurus kwartir, dan pernah berkecimpung di dunia media.
Melihat apa yang dilakukan Pramuka Bestari, sepertinya ingin membuat beragam agenda yang berkaitan dengan menyuguhkan berbagai solusi atas apa yang carut marut di Gerakan Pramuka. Sementara Gemma Pramuka lebih kepada mengkritisi kebijakan yang dilakukan para punggawa Kwartir Nasional.
Keduanya baru sama-sama punya aksi perdana. Entah apa yang akan dilakukan selanjutnya, sepertinya akan memberikan banyak gambaran dan wacana kepada kita semua bagaimana kondisi Gerakan Pramuka saat ini menurut berbagai sudut pandang.