PRAMUKANEWS.ID – Dalam rangka memastikan keamanan jajanan takjil yang dijual di Bazar Ramadan Mulya Asri, Kabupaten Tulang Bawang Barat, petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tulang Bawang kembali melakukan pengawasan rutin.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Maret 2025, dan melibatkan anggota Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) Tulang Bawang sebagai bagian dari upaya bersama untuk mengawasi makanan yang beredar di masyarakat, terutama selama bulan Ramadan.
Pengawasan yang dilakukan meliputi pengambilan sampel jajanan takjil yang dijual oleh pedagang di kawasan bazar Ramadan. Sebanyak 24 sampel jajanan yang beragam, seperti tahu goreng, bolu kukus, cireng, dimsum, dan berbagai kudapan lainnya, diambil untuk diuji menggunakan metode uji cepat.
Pengujian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya bahan-bahan berbahaya yang sering digunakan oleh oknum tertentu dalam pembuatan jajanan, seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan metanil yellow.
Bahan-bahan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan dan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi konsumen yang mengonsumsi dalam jangka panjang.
Hasil dari pengujian jajanan takjil menunjukkan kabar baik bagi masyarakat. Seluruh sampel yang diuji dinyatakan negatif dari kandungan bahan berbahaya tersebut.
Dengan demikian, jajanan yang dijual di Bazar Ramadan Mulya Asri telah memenuhi standar keamanan pangan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Hal ini tentu memberikan rasa nyaman bagi masyarakat yang membeli jajanan takjil untuk berbuka puasa.
Ketua Tim Pengujian BPOM Tulang Bawang sekaligus Ketua Pinsaka POM Tulang Bawang, Kak Erwin Hidayat, mengungkapkan bahwa kegiatan pengawasan seperti ini akan terus dilakukan secara rutin selama bulan Ramadan untuk memastikan kualitas dan keamanan jajanan yang dijual di pasar tradisional maupun bazar.
“Kami berharap melalui pengawasan yang ketat, masyarakat dapat lebih percaya dalam memilih jajanan takjil yang aman. Kami juga mengimbau kepada para pedagang untuk selalu memperhatikan aspek kesehatan dan keamanan dalam mengolah makanan,” katanya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari anggota Saka POM Tulang Bawang yang turut berpartisipasi dalam pengawasan yaitu Kak Radit Pranata dan Kak Marsela Dea Putri. Para anggota Pramuka ini membantu dalam proses pengambilan sampel dan memastikan bahwa semua pedagang mengikuti aturan yang berlaku.
“Sebagai generasi muda yang peduli terhadap kesehatan masyarakat, kami merasa bangga dapat berkontribusi dalam pengawasan jajanan takjil ini. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar Kak Radit.
Pengawasan jajanan takjil di bulan Ramadan merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi konsumen dari bahaya makanan yang tidak aman.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pedagang mengenai pentingnya menjual makanan yang aman, sehat, dan berkualitas.
Dengan pengawasan yang terus-menerus, diharapkan masyarakat dapat merayakan Ramadan dengan aman tanpa khawatir akan risiko kesehatan akibat makanan yang tidak layak konsumsi.
Sebagai penutup, BPOM Tulang Bawang mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam memilih jajanan dan memastikan makanan yang dibeli berasal dari sumber yang terpercaya.
Selama bulan Ramadan, pengawasan akan tetap dilakukan agar seluruh jajanan takjil yang beredar tetap aman dan sesuai dengan standar kesehatan.