PRAMUKANEWS.ID — Gugusdepan Pangkalan SD Negeri 2 Kedunggede secara konsisten mengimplementasikan nilai luhur Dasadarma Pramuka pertama, “Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” melalui kegiatan rutin Jum’at Beribadah.
Di bawah Arahan langsung Kepala Sekolah, Kusti Rahayu, S.Pd., program yang digelar pada Jum’at, 25 Juli 2025 ini menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai ketaqwaan sekaligus menempa kedisiplinan siswa dalam segala hal.
Kegiatan yang berpusat pada pelaksanaan sholat Dhuha berjamaah diikuti dengan antusias oleh seluruh siswa, mulai dari kelas satu hingga kelas enam.
Program ini merupakan wujud nyata dari visi sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang seimbang antara pengembangan spiritual dan pembentukan karakter disiplin.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dikoordinasikan dengan apik oleh dua guru pembimbing, Kak Sulistiani, S.Pd. dan Kak Heru Tri Handono, S.Pd..
Namun demikian, keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan dan pengawasan penuh dari Kepala Sekolah, Kak Kusti Rahayu, S.Pd., yang secara aktif memastikan nilai-nilai luhur tersebut terinternalisasi dengan baik pada setiap siswa.
Bagi Gugus depan pangkalan SD Negeri 2 Kedunggede, kegiatan tersebut adalah bukti bahwa pendidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan di kelas. Nilai-nilai seperti ketaqwaan dan disiplin harus dipraktikkan secara langsung dan menjadi bagian dari budaya sekolah sehari-hari.
Sejak pagi, para siswa sudah belajar untuk disiplin. Mereka diajarkan untuk datang tepat waktu, mengambil wudhu dengan tertib, dan mempersiapkan diri untuk sholat. pelajaran praktis tentang tanggung jawab dan manajemen waktu yang sangat berharga.
Melalui program tersebut, sekolah berupaya mencetak generasi Pramuka yang sesungguhnya; generasi yang tidak hanya hafal Dasadarma, tetapi juga mengamalkannya dengan tulus, dimulai dari darma yang paling mendasar, yaitu ketaqwaan kepada Sang Pencipta.
Suasana khidmat namun penuh semangat kepanduan begitu terasa. Para siswa, berseragam rapi, mengikuti setiap Arahan dari pembina, menunjukkan bahwa ibadah dan disiplin dapat berjalan beriringan dengan menyenangkan.
Kak Kusti Rahayu, S.Pd., menyatakan bahwa program tersebut adalah sebagai sarana pelatihan penanaman karakter. Menurutnya, sebagai pendidik tidak hanya mencerdaskan anak bangsa secara akademis, tetapi yang lebih penting adalah membangun fondasi akhlak dan imannya.
“Kegiatan Jum’at Beribadah ini adalah jantung dari program karakter kami,” ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya selalu menekankan kepada para guru bahwa Dasararma Pramuka adalah kurikulum karakter yang luar biasa.
“Dengan mengamalkan poin pertama, kita sedang membangun dasar yang kokoh untuk sembilan darma lainnya,” tegasnya.
Salah satu pemimpin kegiatan, Kak Sulistiani, menjelaskan lebih lanjut tentang metode yang digunakan. Ia tidak hanya menyuruh anak-anak sholat, tapi kami membimbing mereka untuk memahami maknanya.
Kami ingin mereka sadar bahwa ketaqwaan adalah sumber ketenangan dan kekuatan,” tuturnya.
Sementara itu, Kak Heru Tri Handono menyoroti dampak positif pada kedisiplinan siswa. Menurutnya efeknya luar biasa. Anak-anak yang terbiasa disiplin sholat tepat waktu, ternyata juga lebih disiplin dalam mengumpulkan tugas dan mengikuti pelajaran.
Ini adalah bukti bahwa kebiasaan baik itu menular,” jelasnya.
sinergi antara kepala sekolah, guru, dan siswa adalah kunci keberhasilan program ini. Kak Kusti merasa sangat bangga dengan dedikasi Ibu Sulistiani dan Bapak Heru, serta antusiasme anak-anak.
“Tanpa kerja sama yang baik, program apapun tidak akan berjalan efektif,” katanya.
Salah seorang siswa kelas atas mengaku senang dengan kegiatan ini, karena belajar sholat bersama teman-teman, menjadi ingat harus selalu tepat waktu agar tidak ketinggalan.
Diperkirakan, program Jum’at Beribadah tersebut akan terus menjadi ciri khas dan keunggulan dari SD Negeri 2 Kedunggede, melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga beriman dan berdisiplin tinggi.
Pada akhirnya, kegiatan tersebut menjadi cerminan sempurna dari sebuah institusi pendidikan yang secara sadar dan terencana menanamkan nilai-nilai luhur, mengubah Dasararma dari sekadar teks menjadi sebuah tindakan nyata yang membentuk masa depan generasi bangsa.
